Emosi bukan cuma marah dan sedih. Ada 6 emosi dasar yang berperan dalam tingkah laku manusia. Berikut fungsi dan cara kerja emosi.
Sadar nggak? Selama ini kita memandang emosi sebagai suatu hal yang negatif. Contohnya, sedari kecil, kita dilarang menangis di depan banyak orang. Atau ketika sedang marah, lebih baik diam dan dipendam dalam hati. Padahal, emosi bukan hanya 2 perasaan tadi. Emosi itu kompleks dan membantu kita menjadi pribadi yang lebih berempati terhadap sesama. Menurut Psikolog Paul Ekman, manusia memiliki 6 emosi dasar, yaitu terkejut, takut, marah, senang, jijik, dan sedih. Keenam emosi ini dibagi lagi menjadi beberapa emosi spesifik. Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Apa Itu Emosi?
Emosi dalam psikologi adalah pola reaksi kompleks yang melibatkan pengalaman, perilaku, dan fisiologis, yang digunakan untuk menangani masalah atau peristiwa penting yang dialami individu.
“Hah, gimana, Kak?”
Singkatnya, emosi adalah respons terhadap kejadian yang menimpa kita. Contoh, saat berjalan kaki sendirian dimalam hari, tiba-tiba kamu mendengar suara tawa perempuan. Kamu pun merasa takut dan bergegas lari menuju rumah. Respons ini membuat kamu terhindar dari kemungkinan bahaya yang terjadi. Emosi berlangsung dengan cepat dan otomatis.
Bagaimana Cara Kerja Emosi?
Di dalam otak kita terdapat sistem limbik yaitu pusat pengaturan emosi, memori, dan perilaku seseorang. Sistem limbik terdiri dari sejumlah bagian yang memiliki fungsi berbeda. Ada hipotalamus, hipokampus, dan amigdala.
Saat mengalami peristiwa tertentu, sistem limbik akan mengirim sinyal menuju 3 bagian tadi. Sinyal tersebut diproses dan membuat kita bereaksi secara spontan. Misalnya, kamu sontak berlari saat mendengar suara yang menyeramkan dimalam hari. Sistem limbik juga mempengaruhi respon fisiologis (ciri-ciri tubuh), seperti kulit pucat, keringat dingin, atau jantung berdebar.
6 Emosi Dasar Manusia dan Turunannya
Setelah mengetahui pengertian dan cara kerja emosi, sekarang kita akan membahas 6 emosi dasar manusia. Perlu diingat, emosi itu bukan cuma marah dan sedih ya, Brillianes. Keenam emosi dasar ini juga bisa digolongkan menjadi beberapa emosi spesifik. Mengapa demikian? Sebab, terkadang kita ragu untuk mengenali emosi sendiri. Contohnya, “kenapa aku sedih ya?” Jawabannya, emosi sedih disebabkan oleh alasan tertentu yang tidak kita sadari keberadaannya. Alasan inilah yang kita sebut sebagai emosi spesifik.
1. Emosi Marah
Katanya, sih, emosi ini paling berbahaya diantara yang lainnya. Mungkin jadi alasan mengapa orang tua kita melarang anaknya untuk marah. Padahal, emosi marah juga manusiawi lho. Memendam amarah dapat meningkatkan hormon stres yang berdampak pada gangguan kecemasan. Hal yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana mengekspresikan rasa marah, bukan tidak boleh merasa marah. Paham ya?
2. Emosi Jijik
“Ewww, ada kecoa mati di depan pintu!”
Emosi jijik dipicu oleh penampilan, bau, atau tekstur tertentu. Respon utama manusia saat merasa jijik yaitu berusaha menjauhkan diri atau menghilangkan hal yang dianggap menjijikkan. Meskipun buruk, emosi ini membuat kita untuk selalu hidup bersih lho, Brillianes. Selain itu, emosi jijik juga bisa muncul saat kita melihat perilaku buruk orang lain. Misalnya, pelecehan seksual, aksi pornografi, dan perbuatan jahat lain. Emosi jijik seringkali kita gunakan untuk menutupi amarah yang sebenarnya.
3. Emosi Takut
Menurut psikolog Paul Ekman, takut merupakan emosi yang paling tidak menyenangkan. Sebab, pola pikir manusia ikut berperan aktif dalam meningkatkan emosi ini. Emosi takut juga hadir untuk hal-hal yang sebenarnya pernah kita lihat. Misalnya nih, gara-gara nonton film horor, kamu jadi kepikiran kalau ada hantu yang mengikuti kamu. Takut muncul ketika manusia mencoba mengantisipasi sesuatu yang mengancam fisik maupun psikologis mereka.
4. Emosi Bahagia
Bahagia atau senang adalah emosi yang paling dicari oleh semua orang. Emosi ini muncul saat kita menyantap makanan favorit, mendapatkan hadiah, quality time bersama orang tersayang, atau ketika impian kita terwujud. Namun, bahagia juga bisa muncul bersamaan dengan emosi lain, contohnya emosi sedih. Bayangin deh, kamu pasti happy banget jika diterima di perguruan tinggi favorit. Tetapi, kamu bisa saja merasa sedih karena harus berpisah dari keluarga.
5. Emosi Sedih
Psikolog Paul Ekman menganggap emosi sedih menyebabkan manusia menjadi pasif. Ketika merasa sedih, kamu pasti tidak ingin beraktivitas, bahkan makan aja nggak nafsu. Emosi sedih bisa bertahan dalam periode waktu yang sangat panjang. Aku menyarankan kamu untuk mencari bantuan psikolog jika kesedihan yang dialami sudah berjalan selama berminggu-minggu atau hitungan bulan.
6. Emosi Terkejut
Pernahkah kamu diklakson oleh kendaraan saat hendak menyeberang? Pasti kaget dan bikin deg-degan. Tetapi, hal ini tidak berlangsung lama. Jantungmu hanya berdebar sesaat dan kembali menyeberang dengan lebih hati-hati. Yup, emosi terkejut merupakan emosi yang terjadi dalam durasi tersingkat. Setiap hari, kita mendapatkan kejutan-kejutan kecil, baik positif maupun negatif. Kamu juga bisa merasakan emosi terkejut apabila menemukan hal baru.
Fungsi Emosi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Seberapa penting emosi dalam kehidupan kita? Penting banget dong. Emosi membantu kita dalam memberi makna dalam setiap peristiwa yang dialami. Kenangan masa kecil, masa-masa SMA yang menyenangkan, atau liburan bersama keluarga membuat kamu menghargai setiap waktu dalam hidup. Emosi juga berperan dalam menganalisis situasi sosial. Kamu jadi tahu kalau teman kamu merasa sedih, marah, atau takut. Kamu paham bagaimana cara bersikap dengannya. Seringkali, emosi menghasilkan output yang positif. Seperti Taylor Swift atau Adele yang menciptakan lagu untuk mengekspresikan emosi mereka. See? Emosi tak selamanya buruk.
Selain emosi, kamu bisa belajar seputar isu mental health di Brilliance.my.id. Caranya, gabung di WAG Hipnoterapis Profesional Menjawab. Setiap hari, ada bahasan kesehatan mental dan topik pengembangan diri. Aku tunggu ya!